Tari Topeng Kelana



Topeng kelana Tarian kelana atau Ruwana dari perspektif kematangan kepribadian, tarian tersebut menggambarkan dari orang yang sudah mencapai puncak kemapanan secara fisik, sedangkan gambaran tentang watak atau kepribadian menggambarkan seseorang yang tidak bisa mengendalikan diri (hawa nafsu) bahkan bersifat angkara murka.

Dari perspektif spiritualis Tari Topeng Ruwana atau Kelana merupakan gambaran dari manusia yang belum mengenal agama. Dia tidak ada bedanya dengan binatang atau  manusia yang hidup di hutan. yang dianut adalah hukum rimba sebab secara etimologi kata Ruwana berasal dari kata Rohwana, "Roh" yang berarti darah atau "Wana" artinya hutan. adapun versi lain menyebutkan kenapa disebut rahwana juga karena Ruwana itu adalah Raja Alengkadirja yang tidak bisa mengendalikan diri dan bersifat angkara murka.

jika secara filosofi islam atau kesufian istilahnya diwalik atau dibalik menjadi sumping "Topeng kelana" menggambarkan manusia pada fase puncak kehidupan yaitu mencari jatidiri manusia terkait dengan sebuah Hadits Man ‘Arafa Nafsahu Faqad ‘Arafa Rabbahu : (Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya / Sing sapa mengenal dirinya sesungguhnya dia telah mengenal tuhanya).
Jika dilihat dari makna warna Topeng Kelana atau Ruwana = merah menggambarkan lambang dari keberanian, atau nafsu amarah.

Jangan lupa Like, Share, dan Follow Instagram Kami @Budaya_Cirebon
Salam Budaya !!!


Komentar

Postingan Populer